Senin, 28 Desember 2015
SRIGALA YANG SAKIT GIGI
Peran-peran :
1. Serigala 6.Kelinci 11. Nenek Sihir 16.Kelinci
1. Serigala 6.Kelinci 11. Nenek Sihir 16.Kelinci
2. Kancil 7.
Tikus 12.Buaya 17.Narator
3.Kera 8.Ayam Jantan 13. Burung Merak
4. Kambing 9.Ayam Betina 14. Kakak Tua
5. Kucing 10.Tupai 15. Babi
Babak I
Suasana : Malam Hari
Latar Panggung : Hutan Belantar
Narator:
Pada suatu malam di sebuah hutan yang lebat dan terdapat banyak binatang telah terjadi kehebohan. Seekor serigala jahat tiba-tiba mengamuk dengan membabi buta. Sebabnya ialah sang serigala sedang menderita sakit gigi. Tentu saja seluruh binatang jadi takut.Mereka lari dan bersembunyi.
3.Kera 8.Ayam Jantan 13. Burung Merak
4. Kambing 9.Ayam Betina 14. Kakak Tua
5. Kucing 10.Tupai 15. Babi
Babak I
Suasana : Malam Hari
Latar Panggung : Hutan Belantar
Narator:
Pada suatu malam di sebuah hutan yang lebat dan terdapat banyak binatang telah terjadi kehebohan. Seekor serigala jahat tiba-tiba mengamuk dengan membabi buta. Sebabnya ialah sang serigala sedang menderita sakit gigi. Tentu saja seluruh binatang jadi takut.Mereka lari dan bersembunyi.
SUARA MUSIK CERIA MENGHANGATKAN SUASANA. BINATANG-BINATANG MUNCUL DENGAN TARIANNYA YANG MENARIK. MEREKA BEGITU AKRAB. TAPI TIBA-TIBA, SUARA TERIAKAN SERIGALA MEMECAHKAN SUASANA. DAN MUSIK MENJADI TEGANG. KAWANAN BINATANG PUN LARI KOCAR-KACIR.MEREKA BERSEMBUNYI DI BALIK SEMAK-SEMAK. CAHAYA LAMPU MEREDUP.
SANG SERIGALA MUNCUL DAN MENGERANG KESAKITAN.IA BERJALAN TERTATIH-TATIH. SUASANA TAMPAK MENCEKAM. SERIGALA ITU TIBA DI TENGAH PANGGUNG DENGAN MERAUNG-RAUNG. TANGANNYA MEMEGANG SEBELAH PIPINYA YANG BENGKAK.
Serigala :”Aduh sakit….. Tolong….. Aduh….. sakit….. aduh…..Tolonglah teman-teman berikan
aku
obatnya. Aduh, sakit…..!”
SANG SERIGALA BERLALU.SUARANYA SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENJAUH. DAN LENYAP. PANGGUNG PUN MULAI BENDERANG KEMBALI. BEBERAPA BINATANG MASUK KE ATAS PENTAS DENGAN WAJAH KETAKUTAN.LALU PERGI KE ARAH SEMAK BELUKAR UNTUK BERSEMBUNYI. KANCIL JUGA KELUAR DARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN-NYA DENGAN HATI-HATI. IA MENENGOK KIAN KEMARI UNTUK MEMASTIKAN SERIGALA ITU TELAH PERGI.
Kancil :”(berbisik) Kera…. Kera….! Ayo keluar.”
Kera :”(dari balik pepohonan) Sssstt….., Aku disini….”
Kancil :”(mengedarkan pandangannya) Dimana kalian? Aku tak melihatmu.”
Kera,dkk :”Disini,…. kami disini.”
Kancil : (jengkel)” Iya, disini itu dimana?Aku tetap tak melihatmu.”
Kera,dkk : “Ya disini.”
SANG SERIGALA BERLALU.SUARANYA SEMAKIN LAMA SEMAKIN MENJAUH. DAN LENYAP. PANGGUNG PUN MULAI BENDERANG KEMBALI. BEBERAPA BINATANG MASUK KE ATAS PENTAS DENGAN WAJAH KETAKUTAN.LALU PERGI KE ARAH SEMAK BELUKAR UNTUK BERSEMBUNYI. KANCIL JUGA KELUAR DARI TEMPAT PERSEMBUNYIAN-NYA DENGAN HATI-HATI. IA MENENGOK KIAN KEMARI UNTUK MEMASTIKAN SERIGALA ITU TELAH PERGI.
Kancil :”(berbisik) Kera…. Kera….! Ayo keluar.”
Kera :”(dari balik pepohonan) Sssstt….., Aku disini….”
Kancil :”(mengedarkan pandangannya) Dimana kalian? Aku tak melihatmu.”
Kera,dkk :”Disini,…. kami disini.”
Kancil : (jengkel)” Iya, disini itu dimana?Aku tetap tak melihatmu.”
Kera,dkk : “Ya disini.”
Kera
: “Cobalah Kancil berjalan dua langkah ke arah kanan.”
Kancil : (kancil menurut) “Satu…. dua….”
Babi : “Lalu mundur lagi ke arah belakang lima langkah.”
Kancil : “Satu, dua, tiga, empat dan lima….. Sudah, kamu dimana?”
Tikus : “Sekarang putar kepalamu ke arah kiri.”
Kancil : “Begini?”
Kkk’Tua : “Ya…!!!”
Kancil : “Lalu?..”
Kera,dkk : (muncul di belakang Kancil dengan mengendap-endap) “Dar !”
Kancil :(terkejut) “Waduh ampun…..!!!”
Kera,dkk :(tertawa terbahak-bahak) “Haha….ha…ha….”
Kancil :(bersungut dan marah) “Huuh, bilang kek dari tadi. Jangan pakai kejutan segala.
Kancil : (kancil menurut) “Satu…. dua….”
Babi : “Lalu mundur lagi ke arah belakang lima langkah.”
Kancil : “Satu, dua, tiga, empat dan lima….. Sudah, kamu dimana?”
Tikus : “Sekarang putar kepalamu ke arah kiri.”
Kancil : “Begini?”
Kkk’Tua : “Ya…!!!”
Kancil : “Lalu?..”
Kera,dkk : (muncul di belakang Kancil dengan mengendap-endap) “Dar !”
Kancil :(terkejut) “Waduh ampun…..!!!”
Kera,dkk :(tertawa terbahak-bahak) “Haha….ha…ha….”
Kancil :(bersungut dan marah) “Huuh, bilang kek dari tadi. Jangan pakai kejutan segala.
Aku
kan jadi takut.”
Kera : “Jangan marah dong, Cil. Aku kan hanya bercanda. Hehe….”
Kera : “Jangan marah dong, Cil. Aku kan hanya bercanda. Hehe….”
Babi,dkk :
“iya cil… jangan marah ya,,,, kami kan Cuma bercanda…!!!”
Kancil :”Bercanda
ya bercanda, tapi jangan ngerjain Akudong !”
Kera :”Oke deh, maaf. Kalau begitu kita baikan saja….kami minta maaf cil,,”
Kera :”Oke deh, maaf. Kalau begitu kita baikan saja….kami minta maaf cil,,”
Babi,dkk :
(Bersama-sama) “iya cil kami minta maaf… “
KERA DAN KAWAN-KAWAN MENYODORKAN TANGAN, TAPI KANCIL TAK MEMPEDULIKANNYA
KERA DAN KAWAN-KAWAN MENYODORKAN TANGAN, TAPI KANCIL TAK MEMPEDULIKANNYA
Kera :”O,
jadi marah beneran nih. Baik kalau begitu. Lihat ini…..”
KERA MENGERUTKAN MUKANYA YANG LUCU DAN MULAI
BERTINGKAH SUPAYA MEMBUAT KANCIL TERSENYUM. TAPI KANCIL SEOALAH-OLAH TAK
MELIHATNYA.
Kera :”Lho, kok gak mempan juga. Ya sudah, aku pulang saja….Ayo teman-teman kita pulang”
Kera :”Lho, kok gak mempan juga. Ya sudah, aku pulang saja….Ayo teman-teman kita pulang”
Babi,Dkk :”iya
dech,. Aku ikut kamu aja kera… ayoo…!!!”(Bersama-sama).
BARU SAJA KERA,BABI,DAN KAWAN-KAWAN BERJALAN BEBERAPA
LANGKAH, TIBA-TIBA KAKI KERA TERPELESET MENGINJAK KULIT PISANG. DAN JATUH
MENIMPA BABI.TEMAN-TEMANNYA HANYA BISA MELIHAT KEJADIAN ITU.KARENA INGIN
MELIHAT APA YANG AKAN KELINCI LAKUKAN KETIKA MELIHAT KEJADIAN ITU.
Kera :”Aduh…..!”
Babi :”aaduuuhhhh….!!!
Hati-hati dong ra… !!!sakit tauk!!”
Kancil :”(tertawa)
Rasain….. Makanya kalau buang sampah jangan sembarangan”
Kera :”Huh, bukannya menolong malah menertawakan.”
Kera :”Huh, bukannya menolong malah menertawakan.”
Babi :”Iya
nih,… marah ya marah aja… jangan pake dendam!!!”
Kancil :”Ya,
salah sendiri…!!
Kera :”O, jadi Kancil tak mau menolong saya?”
Kera :”O, jadi Kancil tak mau menolong saya?”
Babi :”Jahat
kamu Kancil….!!!”
Kancil :”Baik,
deh, baik……”
KANCIL MENGAHAMPIRI KERA DAN BABI YANG TERDUDUK DI ATAS TANAH SEMBARI MENYODORKAN TANGANNYA. NAMUN TIBA-TIBA KERA DAN KELINCI,MENARIK TANGAN SANG KANCIL HINGGA TERJATUH BERANGKULAN. KEDUANYA TERTAWA LEPAS. DAN SESAAT MENJADI HENING. KANCIL SEPERTI TERINGAT SESUATU.
KANCIL MENGAHAMPIRI KERA DAN BABI YANG TERDUDUK DI ATAS TANAH SEMBARI MENYODORKAN TANGANNYA. NAMUN TIBA-TIBA KERA DAN KELINCI,MENARIK TANGAN SANG KANCIL HINGGA TERJATUH BERANGKULAN. KEDUANYA TERTAWA LEPAS. DAN SESAAT MENJADI HENING. KANCIL SEPERTI TERINGAT SESUATU.
Kancil :”Eh,
Kera,Kelinci,dan Teman-teman. Apakah kalian melihat apa yang kulihat tadi?”
Kera :”(Mengerutkan dahinya) Apa itu Kancil? Tadi kan gelap. ”
Kera :”(Mengerutkan dahinya) Apa itu Kancil? Tadi kan gelap. ”
Merak :”iya
nggak ada apa-apa kok cil, emangnya kamu ngeliyat apa??!”
(Bambil penasaran atas apa yang di lihat
oleh kancil).
Kancil :”(seolah berfikir) Kalau begitu apakah Kalian mendengarkan apa yang tadi kudengar?”
Kancil :”(seolah berfikir) Kalau begitu apakah Kalian mendengarkan apa yang tadi kudengar?”
Kera :”Mendengar
apalagi, Kancil? Kok saya jadi tak mengerti maksudnya .”
Kucing :”meeooongg,,
iya aku juga..!!! tidak mengerti maksud kamu kancil,,, “
(Berlari meninggalkan kawan-kawan)
Merak,Dkk :”iya
kami juga!!.” (Serentak).
Kancil :”Ya,
mendengar suara dong. Tadi aku mendengar suara yang seperti minta tolong.
Begini
(menirukan suara Serigala)Aduh sakit….. Tolong…. Aduh….. Aduh……”
Kera :”Oooo,
yang itu. Iya aku juga mendengar.Memangnya kenapa?”
Tikus :”iya..kalau
suara yang itu aku juga mendengar…!!!emangnya kenapa cil??”
Kancil :”Suara
siapa, ya? Kok rasanya saya kenal. Aku ingin sekali menolongnya..”
Kera :”Ah,…..
(membelakangi Kancil) buat apa kita susah-susah menolongnya?
Toh
kita sendiri tidak tahu siapa yang minta pertolongan itu.”
Merak :”iya
cil,, udah nggak usah takut dan nggak usah kamu fikirkan..!!!”
(ikut meng iyakan apa yang dikatakan kera)
Merak,Dkk :”iya…”
(Seru dan lantang)
Kancil :”Lho,
kok Kalian ngomongnya begitu sih? Kita ini kan sesama mahluk ciptaan Tuhan.
Jadi
sudah seharusnya kita saling menolong. Bukankah dengan tolong menolong itu
kitaakan
mendapatkan pahala, betul kan?”
Kera :”Iya,
tapi menolong siapa dulu….. Nah, kalau yang kita tolong itu jahat bagaimana?
Kita sendiri kan yang jadi repot..??”
Ayam Betina :”iya kancil, betul kata kera…!!!”
Kawan-Kawan :”Betul-Betul….
!!!!” (Serempak)
Kancil :”Betul
juga, ya. Tapi kalau dia baik?.”
Kera,Dkk :”Ya
tidak tahu…..!!” (Bersama-sama).
Kancil :”Ah,
saya punya akal!”
Kera :”Apa
itu??”
Kawan-Kawan :”iya
..apa itu??? “ (Kopak)
Kancil :”Kalau
begitu, ayo kawan-kawan kita selidi semuanya. Yuk?”
Kera :”ayooo..!!!
siapa takut”
Tikus :”ayooo…..”
Babak II
Suasana : Malam Menjelang Pagi
Latar Panggung : Hutan Belantara
Narator:
Kemudian, Sang Kancil, Sang Kera, Dan Kawan-kawan mulai berjalan untuk mencari tahu apa yang terjadi. Mereka bertanya kepada siapa saja yang ditemuinya di perjalanan.Tapi sampai pagi menjelang, tak sedikit pun jawaban yang mereka dapatkan. Mereka capek dan akhirnya ketiduran di bawah pohon yang sangat rindang.
Kera :”Aduh,
sudah jauh kita ini berjalan Kawan. Tapi kita tak mendapatkan sesuatu yang
menggembirakan.
Gajah tak tahu, kambing tak tahu, burung hantu pun juga tidak tahu.
Ah,
sia-sia saja.”
Kancil :”Iya, tapi kita tak boleh menyerah.”
Kera :”Ah, aku sudah lelah”
Kancil :”Iya, aku juga (menguap lalu tidur di bawah pohon yang rindang)”
Kancil :”Iya, tapi kita tak boleh menyerah.”
Kera :”Ah, aku sudah lelah”
Kancil :”Iya, aku juga (menguap lalu tidur di bawah pohon yang rindang)”
Merak,Dkk :”iya kami juga cil..!!” (Terlihat
payah)
AKHIRNYA
MEREKAPUN BERISTIRAHAT DAN BERMALAM DI BAWAH POHON RINDANG ITU. DAN MEMUTUSKAN
PENYELEDIKAN DI SELESAIKAN BESOK.
Babak III
Suasana : Pagi Hari
Latar Panggung : Hutan Belantara
TERDENGAR SUARA KOKOK AYAM JANTAN. LAMPU MENYALA PERTANDA HARI MULAI BERANJAK SIANG.
Narator:
Pagi telah tiba. Matahari bersinar dengan cerahnya.Binatang-binatang di hutan menyambutnya dengan gembira.Ya, hari itu mereka gembira karena Sang Serigala yang jahat dan sering menggangu mereka itu kini sedang sakit gigi.Serigala itu kini tak bisa menggigit.
MUSIK CERIA PUN BERGEMA. BINATANG-BINATANG MUNCUL DENGAN MATA MASIH MENGANTUK DAN MENGGELIAT-GELIAT. LALU SECARA SERENTAK MEREKA MENARI BERNYANYI DALAM LAGU “SERIGALA SAKIT GIGI-GIGI. NAMUN DI TENGAH-TENGAH KECERIAAN ITU PULA MEREKA DIKEJUTKAN OLEH KERA YANG MERASA TERGANGGU TIDURNYA.
Kera :”Stooop…..!!!,,Kau mencuri hari aku,, hari aku… “
MUSIK BERHENTI. SEMUA BINATANG KAGET. MEREKA LARI TERBIRIT-BIRIT DAN BERSEMBUNYI.
Kera :”Berisik,….Berisik!”
Kancil :(bangun sambil menggosok kedua matanya dengan tangan) “Aduh…. Ada apa sih,
Kera?”
Ayam
Betina :”pok..pok.pok…,,aahhhh’kera
kancil kenapa sih kalian!! Ini sudah pagi. Ayo lanjutkan
Perjalanan…!!! Jangan malas-malasan terus…”
Kera :”Mereka itu, tuh….
Mengganggu kita yang sedang tidur saja.”
Kancil :”Siapa?”
Kancil :”Siapa?”
Tupai :”Sudah-sudah ,,ada-ada
saja kalian ini…!! Kerjaannya uring-uringan mulu..!!!”
Kera :”(berdiri dan memutarkan pandangannya) “Hey kalian, ayo keluar. Jangan bersembunyi.
Kera :”(berdiri dan memutarkan pandangannya) “Hey kalian, ayo keluar. Jangan bersembunyi.
Keluar
!”
SEJENAK HENING. TAPI BEBERAPA SAAT KEMUDIAN KAWANAN BINATANG ITU PUN MEMUNCULKAN KEPALANYA. DAN KELUAR SAMBIL MENGGERUTU.
Kambing :”Mbee…… Huuh, saya kira kamu ini Serigala. Ee…. Ternyata Kera.”
Kera :”(marah) Iya, ini aku Si Kera. Mau apa?”
Kucing :”(melerai) “Meoong,….. Eh, sudah-sudah jangan bertengkar. Sesama binatang penghuni
SEJENAK HENING. TAPI BEBERAPA SAAT KEMUDIAN KAWANAN BINATANG ITU PUN MEMUNCULKAN KEPALANYA. DAN KELUAR SAMBIL MENGGERUTU.
Kambing :”Mbee…… Huuh, saya kira kamu ini Serigala. Ee…. Ternyata Kera.”
Kera :”(marah) Iya, ini aku Si Kera. Mau apa?”
Kucing :”(melerai) “Meoong,….. Eh, sudah-sudah jangan bertengkar. Sesama binatang penghuni
hutan
jangan saling bermusuhan dong…. Meong.!!”
Kera :”(kepada kucing) “Kamu
juga sama saja. Pengganggu!”
Ayam
Jantan :”Kukuruyuk….. Aduh-aduh
pagi-pagi begini kok sudah ribut-ribut. Oo…oo….
Saya
tahu-tahu, rupa-rupanya Sang Kancil-kancil dan Sang Kera-kera ini telah
terganggu-ganggu
oleh tarian-tarian dan nyanyian kita teman-teman.
Dan
mereka-mereka ini sedang tertidur-tidur, betulkan?”
Kera :”(judes) Hemh….. udahtau nannya!”
Kambing :”Mbee…… Kalau begitu kami minta maaf Kera. Betul kami tidak tahu kalau kamu sedang
Kera :”(judes) Hemh….. udahtau nannya!”
Kambing :”Mbee…… Kalau begitu kami minta maaf Kera. Betul kami tidak tahu kalau kamu sedang
tidur
di sekitar sini. Betulkan teman-teman?”
Buaya :”Betul, Kera. Betul Kancil. Kami semua tidak tahu…..”
Kancil :”Ah, tidak apa-apa kok. Sebetulnya aku dan Kera ini sedang mencari sesuatu yang
Buaya :”Betul, Kera. Betul Kancil. Kami semua tidak tahu…..”
Kancil :”Ah, tidak apa-apa kok. Sebetulnya aku dan Kera ini sedang mencari sesuatu yang
membuat
kami berdua bingung. Kami sudah berjalan semalaman hingga terlelah dan
tertidur disini. Maafkan kami
juga ya, teman-teman. Kami bingung….”
Buaya :”Bingung?,,kenapa?”
Ayam Jantan :”Kukuruyuk, bingung kenapa Kancil?”
Buaya :”Bingung?,,kenapa?”
Ayam Jantan :”Kukuruyuk, bingung kenapa Kancil?”
Buaya :”Iya,
bingung kenapa Kancil? Bingung kenapa Kera?”
Kancil :”Begini teman-teman. Tadi malam saya dan Kera dikejutkan oleh suara aneh.”
Buaya :”Apa, suara aneh?”
Kancil :”Begini teman-teman. Tadi malam saya dan Kera dikejutkan oleh suara aneh.”
Buaya :”Apa, suara aneh?”
Kancil :”Betul Suara aneh.”
Kucing :”Meoong….. Aneh, aneh bagaimana kancil?,, hmm aku kira kamu sudah lupa..!!”
Kancil :”Begini teman-teman. (menirukan kembali suara Serigala)Aduh sakit… aduh…. Tolong….
Kucing :”Meoong….. Aneh, aneh bagaimana kancil?,, hmm aku kira kamu sudah lupa..!!”
Kancil :”Begini teman-teman. (menirukan kembali suara Serigala)Aduh sakit… aduh…. Tolong….
Nah,
begitu.suaranya.Dan setelah itu kami mencari tahunya hingga sampailah kami
kesini.”
KEMUDIAN PARA BINATANG ITU SALING BERPANDANGAN MATA. HENING SEJENAK, DAN SETELAH ITU DENGAN SERENTAK MEREKA TERTAWA DENGAN RAMAINYA.
Kancil :”Hei, kok kalian malah tertawa sih….. Apa ada yang lucu, ya?”
KEMUDIAN PARA BINATANG ITU SALING BERPANDANGAN MATA. HENING SEJENAK, DAN SETELAH ITU DENGAN SERENTAK MEREKA TERTAWA DENGAN RAMAINYA.
Kancil :”Hei, kok kalian malah tertawa sih….. Apa ada yang lucu, ya?”
TAWA MEREKA PUN BERHENTI. DAN TAK
LAMA KEMUDIAN MEREKA TERTAWA LAGI.
Kera :”(marah)
Stop-stop, berhenti…..!” (semua terdiam)
Kucing :”Meoong…. Maafkan kami kawan, rupanya kalian tidak tahu ya?”
Kancil :”Apa yang kalian tahu dan tak kita ketahui? Beritahulah segera.”(Penasaran).
Kucing :”Begini Kancil, begini Kera. Rupanya suara yang kalian berdua dengar itu
Kucing :”Meoong…. Maafkan kami kawan, rupanya kalian tidak tahu ya?”
Kancil :”Apa yang kalian tahu dan tak kita ketahui? Beritahulah segera.”(Penasaran).
Kucing :”Begini Kancil, begini Kera. Rupanya suara yang kalian berdua dengar itu
adalah
suaranya Serigala. Serigala yang jahat itu, mengerti?.”
Kancil & Kera :”(bersamaan) Ha, Serigala?!” (mereka berpelukan dengan gemetar)
Kambing :”Mbeee….. Betul. Suara yang kalian dengar itu adalah suara Serigala.Tapi tenang saja,
Kancil & Kera :”(bersamaan) Ha, Serigala?!” (mereka berpelukan dengan gemetar)
Kambing :”Mbeee….. Betul. Suara yang kalian dengar itu adalah suara Serigala.Tapi tenang saja,
dia
tidak akan apa-apa.Sebab Sang Serigala tengah menderita sakit gigi.”
Buaya :”Ya, Serigalanya sedang sakit gigi. Jadi Serigalanya tak akan bisa menggigit.”
Kancil & Kera :”O, begitu…..” (Kancil dan Kera bernafas lega)
Buaya :”Iya, Serigalanya sedang sakit gigi. Hahaha……”
Narator:
Nah, begitulah teman-teman sekalian. Mereka sangat senang sekali mendengar Serigala yang sedang sakit gigi. Bagaimanapun Sang Serigala memang jahat. Serigala sering mengganggu para binatang.Bahkan memakannya.Namun dengan tiba-tiba, seluruh alam di sekitar hutan itu mendadak gelap gulita.Kancil dan kawan-kawannya menjerit ketakutan.Hingga datanglah seekor Kelinci yang membawa obor di tangannya.Dan mengabarkan bahwa Serigala itu telah menculik Tupai sahabat mereka.
KELINCI DATANG DENGAN OBOR DITANGANNYA. SEMENTARA KAWANAN BINATANG MASIH BINGUNG SALING BERPELUKAN SATU SAMA LAINNYA.
Kelinci :”(terengah-engah) Aduh, kawan-kawan. Ini gawat…..gawat,gawaaatt sekali!!”
Kera :”Eh, rupanya ada Si Kelinci !”
Ayam Jantan :”E, bener-bener. Itu-itu ada Si ke-kelinci.!”
Kelinci :”Ya, ini aku. Semuanya menjadi kacau…..kacau!!,,KRITISSS!!!”
Kancil :”Emangnya ada apa Kelinci? Kok kamu seperti ketakutan begitu.??” (Cemas).
Kelinci :”Ya, aku membawa kabar untuk kalian semua..”
Buaya :”Kabar? Kabar apa kelinci?”
Buaya :”Ya, Serigalanya sedang sakit gigi. Jadi Serigalanya tak akan bisa menggigit.”
Kancil & Kera :”O, begitu…..” (Kancil dan Kera bernafas lega)
Buaya :”Iya, Serigalanya sedang sakit gigi. Hahaha……”
Narator:
Nah, begitulah teman-teman sekalian. Mereka sangat senang sekali mendengar Serigala yang sedang sakit gigi. Bagaimanapun Sang Serigala memang jahat. Serigala sering mengganggu para binatang.Bahkan memakannya.Namun dengan tiba-tiba, seluruh alam di sekitar hutan itu mendadak gelap gulita.Kancil dan kawan-kawannya menjerit ketakutan.Hingga datanglah seekor Kelinci yang membawa obor di tangannya.Dan mengabarkan bahwa Serigala itu telah menculik Tupai sahabat mereka.
KELINCI DATANG DENGAN OBOR DITANGANNYA. SEMENTARA KAWANAN BINATANG MASIH BINGUNG SALING BERPELUKAN SATU SAMA LAINNYA.
Kelinci :”(terengah-engah) Aduh, kawan-kawan. Ini gawat…..gawat,gawaaatt sekali!!”
Kera :”Eh, rupanya ada Si Kelinci !”
Ayam Jantan :”E, bener-bener. Itu-itu ada Si ke-kelinci.!”
Kelinci :”Ya, ini aku. Semuanya menjadi kacau…..kacau!!,,KRITISSS!!!”
Kancil :”Emangnya ada apa Kelinci? Kok kamu seperti ketakutan begitu.??” (Cemas).
Kelinci :”Ya, aku membawa kabar untuk kalian semua..”
Buaya :”Kabar? Kabar apa kelinci?”
Ayam Betina,Dk :”Iya kabar apa??? “ (Serentak).
Kelinci :(berjalan ke salah satu sudut panggung, diikuti
yang lainnya)
“Ini
kabar buruk teman-teman.”
Buaya :”Apa,
kabar buruk?”
Kambing :”Embeee….. Kalau begitu cepatlah kau katakan, Kelinci!”
Kambing :”Embeee….. Kalau begitu cepatlah kau katakan, Kelinci!”
Kucing :”Meoong….. ayo jawab. Jangan bengong
begitu……meoong.”
Kelinci :”Begini…..” (berjalan lagi, diikuti yang lainnya)” Katanya, Pak Serigala
Kelinci :”Begini…..” (berjalan lagi, diikuti yang lainnya)” Katanya, Pak Serigala
yang
jahat itu telah menangkap salah seorang sahabat kita.”
Buaya :”Apa, menangkap sahabat kita?”
Kelinci :”Ya, betul sekali.”
Buaya :”Apa, menangkap sahabat kita?”
Kelinci :”Ya, betul sekali.”
Kancil :”Siapa itu Kelinci?”
Merak,Dkk :”Iya siapa kelinci..!!! “ (Bingung dan resah).
Buaya :”Ya,
siapa yang ditangkap itu? Siapa?”
Kelinci :”Yang ditangkap oleh Pak Serigala adalah….. Si Tupai Pohon.”
Kelinci :”Yang ditangkap oleh Pak Serigala adalah….. Si Tupai Pohon.”
Buaya :”Hah,…..
Si Tupai?” (Terkejut).
Kelinci :”Ya, Si Tupai ditangkap untuk dimasak dan dijadikan obat sakit giginya Pak Serigala.
Kelinci :”Ya, Si Tupai ditangkap untuk dimasak dan dijadikan obat sakit giginya Pak Serigala.
Alasannya
adalah karena Si Tupai sangat kuat giginya.Dan bagus.”
Buaya :”Hiiiyyyy…..
takuuut……”
Ayam Jantan :”Kukuruyuk…. Takut sih takut.Tapi kenapa si kucing ngompol?”
Kucing :(tersipu malu)” Ma….maaf, aku benar-benar takut.”
Kelinci :”Dan satu lagi teman-teman, hari yang sangat gelap ini diakibatkan oleh
Ayam Jantan :”Kukuruyuk…. Takut sih takut.Tapi kenapa si kucing ngompol?”
Kucing :(tersipu malu)” Ma….maaf, aku benar-benar takut.”
Kelinci :”Dan satu lagi teman-teman, hari yang sangat gelap ini diakibatkan oleh
mantra-mantranya
Pak Serigala untuk mengundang Nenek Sihir yang kejam.”
Buaya :”Hiiiyyyy….. takuuut……!!”
Kambing :”Embeee….. Lantas apa yang harus kita lakukan?”
Buaya :”Hiiiyyyy….. takuuut……!!”
Kambing :”Embeee….. Lantas apa yang harus kita lakukan?”
Merak,Dkk :”Nenek sihir??? Aduuhh seremm!!!”
Kancil :”Tentu saja kita harus menolongnya, kawan-kawan. Si Tupai itu kan sahabat kita semua.
Buaya :”Apa menolongnya? Hiiiyyyy….. takuuut……!!!”
Kelinci :”Tapi bukankah Pak Serigala itu jahat sekali. Jangan-jangan nanti kita sendiri yang
Kancil :”Tentu saja kita harus menolongnya, kawan-kawan. Si Tupai itu kan sahabat kita semua.
Buaya :”Apa menolongnya? Hiiiyyyy….. takuuut……!!!”
Kelinci :”Tapi bukankah Pak Serigala itu jahat sekali. Jangan-jangan nanti kita sendiri yang
dimakannya….”
Kera :”Oh, kalau begitu Kambing saja yang menolong. Dia kan punya tanduk.”
Kambing :”Enak saja, kamu saja yang bisa naik pohon. Serigala kan tidak bisa menangkap kamu.”
Ayam Betina :”Apalagi aku….. Pok..Pok…Pok…!”
Buaya :”Kamu saja….. Tidak, kamu saja….. Gak mau, kamu saja….!!!”
Kancil :”Aha,….. Saya dapat ide!”
Buaya :(semua berhenti, lalu berkata) “Apa, ide?”
Kera :”Oh, kalau begitu Kambing saja yang menolong. Dia kan punya tanduk.”
Kambing :”Enak saja, kamu saja yang bisa naik pohon. Serigala kan tidak bisa menangkap kamu.”
Ayam Betina :”Apalagi aku….. Pok..Pok…Pok…!”
Buaya :”Kamu saja….. Tidak, kamu saja….. Gak mau, kamu saja….!!!”
Kancil :”Aha,….. Saya dapat ide!”
Buaya :(semua berhenti, lalu berkata) “Apa, ide?”
Merak,Dkk :”Iya apa idenya???” (Penasaran).
Kancil :”Ya, ide. Kita tidak mungkin melawannya tanpa
ada kebersamaan.”
Kambing :”Maksudmu?”
Kambing :”Maksudmu?”
Kancil :”Kitalah yang akan melawan Sang Serigala!”
Kucing :”Tapi kan aku takut.”
Kancil :”Kenapa mesti takut segala? Kita ini banyak. Dan Serigala itu harus kita lawan
Kucing :”Tapi kan aku takut.”
Kancil :”Kenapa mesti takut segala? Kita ini banyak. Dan Serigala itu harus kita lawan
bersama-sama.
Keadilan harus ditegakkan. Serigala itu telah merampas segala
ketentraman
hutan kita semenjak dulu. Kalau sekarang tidak dilawan, maka selamanya
kita
akan selalu diliputi ketakutan”
Kambing :”Embee…. betul sekali. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.”
Kambing :”Embee…. betul sekali. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.”
Merak,Dkk :”Iya betul….!!!”
Kancil :”Sekarang, marilah kita satukan seluruh kekuatan kita, tenaga dan fikiran kita untuk
Kancil :”Sekarang, marilah kita satukan seluruh kekuatan kita, tenaga dan fikiran kita untuk
menolong
sahabat kita. Setuju?”
Buaya :”Setuju…..!!!”
Kucing :”Kalau begitu aku juga setuju, deh….”
Kelinci :”Nah, itu namanya Si Kucing pemberani”
Kancil :”Baiklah, sekarang mari ita berunding dan mengatur siasat untuk menghadapi Sang
Buaya :”Setuju…..!!!”
Kucing :”Kalau begitu aku juga setuju, deh….”
Kelinci :”Nah, itu namanya Si Kucing pemberani”
Kancil :”Baiklah, sekarang mari ita berunding dan mengatur siasat untuk menghadapi Sang
Serigala,
Oke?”
Buaya :”Oke,
baiklah Kancil….!!!”
Babak IV
Suasana : Sore Hari
Latar Panggung : Sarang Serigala
Narator:
Akhirnya, mereka pun berunding untuk mencari cara membebaskan sahabatnya Si Tupai pohon yang ditangkap Serigala. Sementara di tempat lain, Si Tupai pohon yang baik hati sedang menangis tersedu-sedu. Dia disekap oleh Serigala dalam sebuah kurung yang besar. Tupai takut kalau dirinya akan dimakan hidup-hidup. Kasihan sekali keadaannya…..
TUPAI MENANGIS MERONTA-RONTA DALAM KURUNGAN. IA SUDAH MULAI PUTUS ASA. MUNCULAH SANG SERIGALA DENGAN SOROT MATANYA YANG TAJAM. MENGHAMPIRINYA.
Tupai :”Tolong….. tolong….. lepaskan saya….. Tolong!”
Serigala :”(tertawa) Aduh….. aduh…. Aku sakit gigi…. Aduh….. kasihan Si Tupai bodoh ini…..
Suasana : Sore Hari
Latar Panggung : Sarang Serigala
Narator:
Akhirnya, mereka pun berunding untuk mencari cara membebaskan sahabatnya Si Tupai pohon yang ditangkap Serigala. Sementara di tempat lain, Si Tupai pohon yang baik hati sedang menangis tersedu-sedu. Dia disekap oleh Serigala dalam sebuah kurung yang besar. Tupai takut kalau dirinya akan dimakan hidup-hidup. Kasihan sekali keadaannya…..
TUPAI MENANGIS MERONTA-RONTA DALAM KURUNGAN. IA SUDAH MULAI PUTUS ASA. MUNCULAH SANG SERIGALA DENGAN SOROT MATANYA YANG TAJAM. MENGHAMPIRINYA.
Tupai :”Tolong….. tolong….. lepaskan saya….. Tolong!”
Serigala :”(tertawa) Aduh….. aduh…. Aku sakit gigi…. Aduh….. kasihan Si Tupai bodoh ini…..
Aduh…..
aku akan segera sembuh……hahaha….”
Tupai :(memelas)”
Tolong lepaskan saya, Pak Serigala. Saya ingin pulang…..”
Serigala :”Apa, melepaskanmu? “(tertawa) “Enak saja. Aku kan sudah susah-susah
Serigala :”Apa, melepaskanmu? “(tertawa) “Enak saja. Aku kan sudah susah-susah
menangkapmu.
Mana kamu sudah menendang pipi saya yang sedang sakit gigi ini, huh,
dasar
bodoh.”
Tupai :”Tapi kenapa saya
dikurungnya disini?”
Serigala :”Ha?” (tertawa) “dasar kamu ini memang bodoh….. He, Tupai kecil. Kenapa aku bias
Serigala :”Ha?” (tertawa) “dasar kamu ini memang bodoh….. He, Tupai kecil. Kenapa aku bias
menculikmu?
Karena aku sangat membutuhkanmu.Kenapa aku membutuhkanmu?
Karena
itu penting sekali.Dan kenapa kamu dikurung disini? Karena kamu tak boleh
kabur,
mengerti?”
Tupai :”Iya, tapi untuk apa saya harus diculik? Saya kan tidak bersalah…..”
Serigala :(mulai jengkel)” Aih-aih, dasar kamu Si Tupai bodoh! Ah, tapi baiklah. Aku akan
Tupai :”Iya, tapi untuk apa saya harus diculik? Saya kan tidak bersalah…..”
Serigala :(mulai jengkel)” Aih-aih, dasar kamu Si Tupai bodoh! Ah, tapi baiklah. Aku akan
memberi
tahumu kenapa aku harus menculikmu Tupai bodoh. Begini, sudah seminggu
belakangan
ini aku menderita sakit gigi. Lihat….”
(menunjukkan
mulutnya lebar-lebar) “Sudah kau lihat?”
Tupai :(mengangguk)
Serigala :”Nah, sudah kutemui banyak dokter, para penyihir dan dukun-dukun untuk mengobati
Tupai :(mengangguk)
Serigala :”Nah, sudah kutemui banyak dokter, para penyihir dan dukun-dukun untuk mengobati
sakit gigiku ini. Tapi tak satu pun
yang dapat menyembuhkannya. Dan sia-sia saja
semua obat yang aku makan. Sakit
gigiku malah semakin menjadi-jadi. Hingga aku
putus asa dibuatnya. Tetapi malam
kemarin aku bermimpi….”
Tupai :”Mimpi, mimpi apa??”
Serigala :(marah)” Diam dulu bodoh, aku juga akan menceritakannya biar kamu tidak penasaran
Tupai :”Mimpi, mimpi apa??”
Serigala :(marah)” Diam dulu bodoh, aku juga akan menceritakannya biar kamu tidak penasaran
jika kelak aku makan. Begini, di
dalam mimpi itu aku bertemu dengan seorang nenek
sihir. Dan ia memberikan petunjuk.
Katanya…….”
LAMPU MEREDUP. SERIGALA DAN KANCIL MEMATUNG. DAN MUNCULAH SEORANG NENEK SIHIR DIANTARA MEREKA. WAJAHNYA SANGAT MENYERAMKAN.
Nenek Sihir :(kepada Serigala)” Hei Serigala yang
jahat….. Aku akan memberitahumu sesuatu.
Penyakit sakit gigi yang kau derita itu tidak
pernah akan sembuh meskipun seribu
dukun telah kau kunjungi. Bahkan
seribu tahun yang kau habiskan untuk mengobatinya
tidak akan menyembuhkan. Sebab
penyakitmu adalah kutukan karena engkau terlalu
jahat di dunia.Akan tetapi kamu
jangan khawatir. Aku Si Nenek Sihir akan rela
membantumu. Ya, aku juga jahat
sepertimu. Maka sebagai orang yang sama-sama jahat
sudah seharusnya kita saling
membantu. Seperti juga orang-orang yang baik saling
menolong sesamanya. Baiklah, kau
dengarkan baik-baik…...Sakit gigi itu akan sembuh bila engkau
memakan daging Si Tupai pohon. Dan
gigi Si Tupai itu engkau bakar sebagai
persembahan untukku.Sebab aku dendam
padanya yang telah mencuri banyak kelapa
dari kebunku. Mengerti? Hikhikhik…..”
SUASANA KEMBALI SEPERTI SEMULA.
Serigala :”Nah, begitulah ceritanya. Jadi kuculik saja kamu……hahaha…”
Tupai :”Dasar penjahat. Demi kepentingan pribadimu, kau korbankan orang yang tak bersalah
padamu.”
Serigala :”Diam kamu! Bukankah kau ini pencuri juga?”
Tupai :”Serigala jahat!”
Serigala :”Biarin..Wekkk,,,,” (Melet dan mengejek)
Tupai :”Kamu jahat!”
Serigala :”Biar”
Tupai :”Kamu jahat….. jahat!”
Serigala :”Diam kamu! Bukankah kau ini pencuri juga?”
Tupai :”Serigala jahat!”
Serigala :”Biarin..Wekkk,,,,” (Melet dan mengejek)
Tupai :”Kamu jahat!”
Serigala :”Biar”
Tupai :”Kamu jahat….. jahat!”
Serigala :”Biarin….. biar…..!!! Dasar tupai bodoh. Awas ya,
nanti malam kamu akan saya
makan….hahaha. Dan mulai saat ini,
kamu jangan berteriak-teriak lagi dan membuat
kupingku sakit. Mengerti?”
Tupai :(diam saja)
Tupai :(diam saja)
Serigala :(membentak) “mengerti tidak, bodoh…..?!?”
Tupai :”Iyy…..ya. Ssaa…saya mengerti.”
Tupai :”Iyy…..ya. Ssaa…saya mengerti.”
SERIGALA MEMBALIKAN TUBUHNYA DAN PERGI. TUPAI MERONTA-RONTA DALAM KURUNGAN ITU. NAMUN SARANG ITU BEGITU KUAT DAN TERKUNCI.
Tupai :(meratap) “Oh, Tuhantolonglah hambamu ini. Aku tak mau jadi santapan malamnya
Serigala yang jahat. Tolonglah hamba,
Tuhan….”(Tupai menangis hingga ketiduran)
Babak
V
Suasana : Petang
Latar Panggung : Sarang Serigal
Narator:
Akhirnya, kawanan Kancil pun datang dan sampai di tempat persembunyiannya Serigala yang jahat. Dengan mengendap-endap mereka masuk.Hati-hati sekali.Mereka menemukan Tupai yang tertidur dalam kurungan.Kancil mencoba membangunkanya, tapi Tupai tak kunjung bangun.Diluar, terdengar suara Sang Serigala yang mengaduh merasakan giginya yang sakit.Dan kawanan Kancil pun menjadi panik.Lalu bersembunyi di semak belukar di sekitarnya. Tak lama kemudian muncullah Serigala…..
MUSIK TEGANG. SERIGALA MONDAR-MANDIR DAN MENDENGUS-DENGUSKAN HIDUNGNYA. IA MENCURIGAI KEBERADAAN KAWANAN KANCIL YANG MEMANG ADA DISEKITARNYA.
Suasana : Petang
Latar Panggung : Sarang Serigal
Narator:
Akhirnya, kawanan Kancil pun datang dan sampai di tempat persembunyiannya Serigala yang jahat. Dengan mengendap-endap mereka masuk.Hati-hati sekali.Mereka menemukan Tupai yang tertidur dalam kurungan.Kancil mencoba membangunkanya, tapi Tupai tak kunjung bangun.Diluar, terdengar suara Sang Serigala yang mengaduh merasakan giginya yang sakit.Dan kawanan Kancil pun menjadi panik.Lalu bersembunyi di semak belukar di sekitarnya. Tak lama kemudian muncullah Serigala…..
MUSIK TEGANG. SERIGALA MONDAR-MANDIR DAN MENDENGUS-DENGUSKAN HIDUNGNYA. IA MENCURIGAI KEBERADAAN KAWANAN KANCIL YANG MEMANG ADA DISEKITARNYA.
Serigala :”Hmm, sepertinya ada yang tidak beres disini. Ya…..
seperti bau yang tidak asing. Ya,
bau makanan lezat. (Serigala
menghampiri tempat dimana Kancil bersembunyi)O, jadi
ini….. (memungut setangkai bunga yang
sudah mengering)aku kira makanan enak…. E,
ternyata hanya bunga kering,
sial.(melirik ke arah kurung) Oow, ternyata si bodoh
sedang tidur. Biar sajalah.Daripada
bangun malah membuatku pusing saja. Berteriak-
teriak (meniru Tupai) Tolong….
Tolong…. Ah, lebih baik aku menyiapkan segala
sesuatunya untuk nanti malam. Mmh,….
Daging Tupai dimasak dengan bumbu yang
sedap. Enaaak….!!!” (keluar)
KANCIL KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA DENGAN SANGAT HATI-HATI. MEREKA MENARIK NAFAS LEGA.
Kancil :”Hampir saja……”
Kera :”Cil, bagaimana sekarang?”
Kambing :”Embeee…. Iya Cil, bagaimana sekarang?”
KANCIL KELUAR DARI PERSEMBUNYIANNYA DENGAN SANGAT HATI-HATI. MEREKA MENARIK NAFAS LEGA.
Kancil :”Hampir saja……”
Kera :”Cil, bagaimana sekarang?”
Kambing :”Embeee…. Iya Cil, bagaimana sekarang?”
Kancil :”Nah, sekarang kita harus dibagi dua. Kelompok
pertama membebaskan Si Tupai dari
kurungan, sementara yang lainnya
mengawasi keadaan kalau-kalau Pak serigala
datang lagi seperti barusan.
Selanjutnya, kita semua akan membuat jebakan untuk
menangkap Pak serigala, oke?”
Buaya :(bersemangat) “Oke, oke-oke saja Kancil…..”
Kancil :”Sssstt…… Jangan keras-keras dong.”
SEMUANYA SEREMPAK MENUTUP MULUT
Kancil :”Sekarang ayo kita lakukan !”
Buaya :(bersemangat) “Oke, oke-oke saja Kancil…..”
Kancil :”Sssstt…… Jangan keras-keras dong.”
SEMUANYA SEREMPAK MENUTUP MULUT
Kancil :”Sekarang ayo kita lakukan !”
Narator:
Maka bekerjalah mereka sesuai tugas yang telah diberikan kepada masing-masing. Tupai sudah dibebaskan.Dan jebakan pun sudah selesai dibuat.Mereka tinggal menunggu saat yang tepat untuk menghancurkan semua kejahatan yang pernah dilakukan Sang Serigala.
Maka bekerjalah mereka sesuai tugas yang telah diberikan kepada masing-masing. Tupai sudah dibebaskan.Dan jebakan pun sudah selesai dibuat.Mereka tinggal menunggu saat yang tepat untuk menghancurkan semua kejahatan yang pernah dilakukan Sang Serigala.
Tupai :(setelah keluar)” Terimakasih Kancil.
Terimakasih kawan-kawan semuanya. Kalian
telahmenyelamatkan hidupku. Dan kalau
kalian tak ada pasti..”
Kelinci :”Ah, kamu tak perlu bicara seperti itu kawan. Karena sudah seharusnya antar sahabat itu saling
Kelinci :”Ah, kamu tak perlu bicara seperti itu kawan. Karena sudah seharusnya antar sahabat itu saling
menolong.”
Ayam Jantan :”Betul-betul. Betul sekali apa-apa yang dikata-katakan oleh Kelinci. Kukuruyuk….
Ayam Jantan :”Betul-betul. Betul sekali apa-apa yang dikata-katakan oleh Kelinci. Kukuruyuk….
Kitakan temenan. Betulkan…..?”
Buaya :”Ya, betul Tupai. Kita kan temen…..”
Kancil :”Ya, berterimaksihlah hanya kepada Tuhan, Tupai.”
Tupai :”Kawan-kawan, kalian sungguh sahabatku yang terbaik di dunia.”
Buaya :”Ya, betul Tupai. Kita kan temen…..”
Kancil :”Ya, berterimaksihlah hanya kepada Tuhan, Tupai.”
Tupai :”Kawan-kawan, kalian sungguh sahabatku yang terbaik di dunia.”
KEMUDIAN MEREKA SALING BERPELUKAN SATU SAMA LAINNYA. TAPI SUASANA YANG MENGHARUKAN TERSEBUT SIRNA MANAKALA SANG SERIGALA MASUK DENGAN TIBA-TIBA.
Serigala :”Oh, rupanya sedang ada reuni keluarga di rumahku, ya? Kok aku tak diundang….”
Buaya :”Hah, S-E-R-I-G-A-L-A…..!!!”
Serigala :”He, apa yang kalian lakukan disini?”
Buaya :”La….lari…..!!!”
SEMUA KAWANAN KANCIL
LANGSUNG LARI.TAPI TAK MENINGGALKAN TEMPAT ITU. MEREKA MALAH MEMPERMAINKAN SANG
SERIGALA YANG SUDAH SANGAT MARAH.
Serigala :”Jangan lari…. Mau kemana kalian….. Tunggu!” (melihat kurungan yang sudah kosong)
Serigala :”Jangan lari…. Mau kemana kalian….. Tunggu!” (melihat kurungan yang sudah kosong)
“ Aduh, dasar sial…... Bagaimana
dengan gigiku?Awas kalian. Akan kubalas semuanya...
Ayo, kemarilah akan kutangkap kalian semua…….”
SERIGALA TERUS MENGEJAR KAWANAN KANCIL YANG SANGAT CERDIK. DAN MEREKA TERUS SAJA MEMPERMAINKANNYA. SERIGALA JADI PUSING. SEHINGGA PADA SUATU KESEMPATAN YANG TEPAT, SERIGALA PUN MASUK DALAM PERANGKAP. SERIGALA TERKURUNG PADA TEMPAT DIMANA IA TELAH MENGURUNG SANG TUPAI. SERIGALA TERKUNCI DI DALAMNYA. SERIGALA MENJERIT MINTA TOLONG. KANCIL DAN KAWAN-KAWAN BERSORAK GEMBIRA KARENA TELAH MENGALAHKAN SERIGALA.
Tupai :”Nah Serigala, sekarang kau akan merasakan juga bagaimana rasanya terpenjara di
SERIGALA TERUS MENGEJAR KAWANAN KANCIL YANG SANGAT CERDIK. DAN MEREKA TERUS SAJA MEMPERMAINKANNYA. SERIGALA JADI PUSING. SEHINGGA PADA SUATU KESEMPATAN YANG TEPAT, SERIGALA PUN MASUK DALAM PERANGKAP. SERIGALA TERKURUNG PADA TEMPAT DIMANA IA TELAH MENGURUNG SANG TUPAI. SERIGALA TERKUNCI DI DALAMNYA. SERIGALA MENJERIT MINTA TOLONG. KANCIL DAN KAWAN-KAWAN BERSORAK GEMBIRA KARENA TELAH MENGALAHKAN SERIGALA.
Tupai :”Nah Serigala, sekarang kau akan merasakan juga bagaimana rasanya terpenjara di
dalam sana…..”
Serigala :”Dasar Tupai bodoh, ayo keluarkan aku dari sini. Kalau tidak…..”
Serigala :”Dasar Tupai bodoh, ayo keluarkan aku dari sini. Kalau tidak…..”
Tupai :”Kalau tidak, mau apa?”
Kancil :”Ah, sudahlah Tupai. Biarkan saja ia menikmati sakit giginya disana.”
Buaya :”Ya, sekarang rasain Serigala. Makanya jangan jahat….”
Serigala :”Aduh, ampun….. Keluarkan aku dari sini…. Tolonglah….”
Kambing :”Embeee…… Mari kawan-kawan kita pulang.Hari sudah mulai malam.”
Serigala :”Hei, jangan pergi. Keluarkan dulu aku dari sini…..Hei binatang-binatang bodoh……
Kancil :”Ah, sudahlah Tupai. Biarkan saja ia menikmati sakit giginya disana.”
Buaya :”Ya, sekarang rasain Serigala. Makanya jangan jahat….”
Serigala :”Aduh, ampun….. Keluarkan aku dari sini…. Tolonglah….”
Kambing :”Embeee…… Mari kawan-kawan kita pulang.Hari sudah mulai malam.”
Serigala :”Hei, jangan pergi. Keluarkan dulu aku dari sini…..Hei binatang-binatang bodoh……
Tolong……Tolong….. keluarkan aku dari
sini….. ampun….!!!”
Narator:
Lalu mereka meninggakan tempat tersebut dengan serigala yang terkurung. sang serigala hanya bisa menangis sedih meratapi keadaanya. dan tak akan ada yang pernah mau menolong serigala itu. karena ia jahat. dan yang jahat harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
Nah, begitulah teman-teman akhir kisah Serigala yang sakit gigi dengan kawanan Kancil yang cerdik.Semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita ini.
- The End -
Lalu mereka meninggakan tempat tersebut dengan serigala yang terkurung. sang serigala hanya bisa menangis sedih meratapi keadaanya. dan tak akan ada yang pernah mau menolong serigala itu. karena ia jahat. dan yang jahat harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
Nah, begitulah teman-teman akhir kisah Serigala yang sakit gigi dengan kawanan Kancil yang cerdik.Semoga kita dapat mengambil hikmah dari cerita ini.
- The End -
Label: EDUCATION
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)